in980-Sutera-merah-itu-seperti-nyala-api-yang-menindas-gunung-dan-sungai

▼
Malaysia pada bulan Ogos tenggelam dalam cahaya merah putih bendera negara. Bintang berbucu empat belas yang berkibar dan jalur merah dan putih membawa sumpah pelbagai etnik untuk berganding bahu dalam membina sebuah negara. Di atas meja yang tidak terkira banyaknya, pemberat kertas jed yang diukir dengan corak bunga raya secara senyap memberitahu kod rohani yang bergema dengan bendera negara. Bunga raya ialah bunga kebangsaan, dan lima kelopaknya yang diregangkan dibuang ke dalam pemberat kertas, sama seperti bintang berbucu empat belas pada bendera negara yang melambangkan tiga belas negeri dan kerajaan persekutuan – yang pertama menekan kertas terapung dengan beratnya, dan yang terakhir memekatkan hati orang yang mengalir dengan warnanya. Perkataan “Zhen” dalam pemberat kertas merujuk kepada kedua-dua kestabilan fizikal dan sauh rohani. Apabila orang muda mengambil pena mereka untuk menulis tentang masa depan, pemberat kertas mengingatkan mereka: Hanya dengan berakar umbi di tanah dan menghormati sejarah mereka boleh terus berada di landasan dalam arus masa; sama seperti ketika bendera negara berkibar, setiap rakyat adalah benang yang sangat diperlukan di garis bujur dan latitud. Pada bulan Hari Kebangsaan ini, beberapa orang mengibarkan bendera di dataran, manakala yang lain mengusap corak pada pemberat kertas di bawah lampu. Kedua-duanya adalah penjaga: yang pertama mempertahankan wilayah dengan semangat, dan yang kedua memupuk tamadun dengan ketekunan. Ketika bintang-bintang pada sutera merah bersinar di negara ini, bunga raya pada pemberat kertas secara senyap menyuburkan hati yang tidak bersalah di kalangan buku. Jiwa bangsa terpancar bukan sahaja dalam bendera yang berkibar ditiup angin, tetapi juga dalam setiap ketabahan harian yang tenang dan gigih.
Malaysia in August is immersed in the red and white glow of the national flag. The fluttering fourteen-pointed star and red and white stripes carry the oath of the multi-ethnic groups to join hands to build the country. On the desks of thousands of books, the jade paperweight engraved with hibiscus patterns is telling the spiritual code that resonates with the national flag in another silent posture. As the national flower, the five petals of the hibiscus flower are melted into the paperweight, just like the fourteen-pointed star on the national flag that symbolizes the thirteen states and the federal government – the former presses down the floating paper pages with its weight, and the latter gathers the flowing hearts with its colors. The word “Zhen” in the paperweight is both physical stability and spiritual anchoring. When young people pick up their pens to write about the future, the paperweight reminds them: Only by rooting in the land and respecting history can we stay on course in the tide of the times; just as when the national flag flutters, every citizen is an indispensable thread on the longitude and latitude. This National Day month, some people waved flags in the square, and some people gently stroked the patterns of the paperweight under the lights. Both are guardians: the former defends the territory with blood, and the latter cultivates civilization with perseverance. When the stars on the red silk shine on the country, the hibiscus on the paperweight also silently nourishes the innocent hearts between the books. The soul of the country is not only in the flags fluttering in the wind, but also in every quiet and tenacious daily persistence.
八月的马来西亚浸染在国旗的赤白辉光中,飘扬的十四芒星与红白条纹,承载着多元族群携手立国的誓言。而在万千书案之上,镌刻芙蓉花纹的玉石镇纸,正以另一种静默之姿,诉说着与国旗共振的精神密码。
芙蓉花作为国花,其五瓣舒展之态被熔铸于镇纸,恰似国旗上象征十三州与联邦政府的十四芒星——前者以厚重压住浮动的纸页,后者以色彩凝聚流动的人心。镇纸的“镇”字,既是物理的稳固,亦是精神的锚定。当青年提笔书写未来时,镇纸提醒着:唯有根植土地、敬畏历史,方能在时代浪潮中不偏航向;正如国旗猎猎作响时,每个公民都是经纬线上不可或缺的丝线。
这个国庆月,有人在广场挥舞旗帜,也有人在灯下轻抚镇纸纹路。两者皆是守护者的姿态:前者以热血捍卫疆土,后者以持恒耕耘文明。当赤帛上的星辰照耀着国土,镇纸上的芙蓉亦在无声滋养着书卷间的赤子之心。国家之魂,既在迎风招展的旗帜里,更在每一份沉静而坚韧的日常坚守中。
▼

Contact Us
📞 Tel: +0086-760-85286839
📧 Email: sales3@imkgift.com